Bahas Sosok Pemimpin Ideal untuk RI, Jokowi: Berani Berkata Tidak ke Dunia : Okezone Economy

Berita74 Dilihat

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa penerus estafet kepemimpinan RI selanjutnya akan berhadapan dengan sejumlah hal yang sulit.

Mulai dari perkara geopolitik, hingga urusan perencanaan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

 BACA JUGA:

Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media pada siang ini.

“(Sosok pemimpin ini) akan berhadapan dengan geopolitik yang begitu rumit, kebijakan hilirisasi yang tak mudah, harus berani bilang “tidak” ke dunia, dan juga IKN bukan urusan mudah,” ucap Direktur Pemberitaan MNC Group, Prabu Revolusi mengutip omongan Jokowi dalam Podcast Konspirasi Prabu di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

 BACA JUGA:

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun membeberkan sosok pemimpin Indonesia yang menurutnya ideal, tanpa mereferensikan atau mengarahkan ke sosok spesifik yang ada dalam pikirannya.

“Pemimpin ke depan harusnya bisa punya visi besar, tapi yang top, jangan yang ngawang-ngawang, harus yang praktis. Itu kebutuhannya sekarang,” tegas Jokowi.

Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung


Follow Berita Okezone di Google News


Dia ingin melihat sosok pemimpin yang jelas visinya dalam ke arah mana dia mau membawa Indonesia, dan hal itu yang terus dinantinya.

 BACA JUGA:

Bahkan, hingga saat ini, Jokowi mengaku belum melihat sosok calon pemimpin yang bervisi dan bergagasan besar seperti ini.

“Mencari yang gagasan yang substantif, konteksnya dekat dan relevan dengan situasi saat ini,” ucap Prabu mengutip Jokowi.

Khususnya, hal ini terkait dengan rencana hilirisasi di Indonesia yang dinilainya tidak mudah. Dia mencontohkan hilirisasi nikel yang mendapatkan perlawanan dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga  Asing Borong Saham dan SBN di Awal Agustus, Dana Masuk Capai Rp 5,3 T

“Mereka sudah mengajukan banding dan Indonesia kalah. Mereka minta ekspor nikel dibuka, tak boleh ditutup. Maka dari itu butuh keberanian untuk melakukan hilirisasi, karena tekanannya besar dari dunia,” sambungnya.

Jokowi bercerita, negara-negara ini terbiasa dilayani bahan mentah Indonesia.

Ketika aksesnya mendadak ditutup dan harganya meningkat, tentu mereka merespon dengan amarah karena mereka kewalahan memperolah SDA.

Jokowi menegaskan bahwa hilirisasi ini adalah hal yang wajib ditempuh, supaya RI bisa menjadi negara maju khususnya dalam 10 tahun ke depan.

“Kalau tidak, kita terjebak middle income terus. Perlu breakthrough dan keberanian, ketika ada hilirisasi nikel, tembaga, rumput laut, yang protes akan lebih banyak,” tandasnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *