WARTAKOTALIVE.COM – Presiden Jokowi melengos saat ditanya terkait putranya Gibran Rakabuming mendaftar Cawapres di KPU RI.
Diketahui Presiden Jokowi berada di Mentawai, Sumatera Barat saat Gibran Rakabuming mendaftar menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Saat Gibran mendaftar sebagai Cawapres pada Rabu (25/10/2023), Jokowi memilih meresmikan Bandara di Mentawai.
Dimuat Youtube Sekretariat Presiden, dalam video Presiden pun melayani pertanyaan media terkait dengan pembangunan di Mentawai dan sejumlah kendalanya.
Namun saat wartawan bertanya soal Gibran Rakabuming, Presiden Jokowi langsung melengos meninggalkan wartawan.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Mentawai menjadi kunjungan yang kedua kalinya. Di Mentawai Jokowi meresmikan sebuah Bandara.
Jokowi mengatakan ini merupakan salah satu bandara terluar di Indonesia, dimana memiliki panjang landasan pacu mencapai 1.500 meter, dengan lebar 30 meter.
Baca juga: Memanas! PDIP Tuding Jokowi Pernah Minta Tambah Periode Jabatan Presiden
Sehingga pesawat berjenis ATR sudah bisa mendarat di bandara itu.
Diharapkan pembangunan Bandara di Mentawai tersebut bisa membawa turis ke pulau di Sumatera Barat itu sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Diketahui Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU Rabu (25/10/2023).
Dengan begitu, Prabowo dan Gibran menjadi pasangan ketiga yang mendaftar ke KPU. Prabowo mengatakan, jika dirinya menyatakan berkas yang dibawa itu menurut pihak KPU sudah lengkap.
Sebelumnya isu dinasti Jokowi menguat di tengah Pencawapresan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Pasalnya, saat ini ayah Gibran, Presiden Jokowi masih aktif sebagai Kepala Negara.
Namun isu dinasti itu ditampik oleh Prabowo Subianto sebagai pasangan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Menurut Prabowo, meneruskan cita-cita yang baik dari orang tua atau kakek adalah hal yang lumrah dan sah-sah saja.
Apalagi kata Prabowo, ia juga meneruskan cita-cita kakeknya yang merupakan tokoh pergerakan nasional Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo atau Margono Djojohadikoesoemo.
Quoted From Many Source