JAKARTA – Harga emas dunia anjlok pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas mencatat kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut menjadi menetap di level terendah dalam hampir dua minggu, karena investor menunggu rilis laporan inflasi harga konsumen AS untuk Juli.
Melansir Antara, Kamis (10/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange terpangkas lagi USD9,30 atau 0,47% menjadi USD1.950,60 per ounce.
Indeks harga konsumen AS untuk Juli akan dirilis pada Kamis waktu setempat dan indeks harga produsen akan dirilis pada Jumat (11/8/2023). Kedua angka tersebut dapat memberikan beberapa wawasan apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada September.
Para ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan harga konsumen naik 0,2% pada Juli, setara dengan kenaikan 0,2% pada Juni. Data Juni datang lebih lambat dari yang diperkirakan para ekonom, memicu harapan bahwa Fed dapat mengakhiri kampanye kenaikan suku bunga lebih cepat.
“Besok membawa data inflasi AS terbaru, yang akan menjadi titik referensi penting bagi Federal Reserve ketika komite bertemu bulan depan untuk memutuskan apakah akan terus menaikkan suku bunga atau jika inflasi sekarang cukup menurun untuk bank sentral AS dapat membiarkan suku bunga tidak berubah,” kata Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis money, dalam komentar email seperti dikutip Market Watch.
Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source