Harga Emas Kian Meredup setelah Turun 3 Hari Berturut-turut : Okezone Economy

Berita76 Dilihat

JAKARTA Harga emas turun lagi di akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Hal ini memperpanjang kerugian dalam tiga hari berturut-turut karena tertekan imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS yang lebih kuat menyusul penurunan peringkat kredit AS oleh Fitch Ratings.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange merosot USD6,20 atau 0,31% menjadi USD1.968,80 per ounce. Emas sempat sentuh level tertinggi di USD1.974,50 dan terendah di USD1.964,50.

Harga emas terlihat sedikit meredup pada minggu ini. Emas diperdagangkan jauh di atas posisi terendah akhir Juni di sekitar USD1.910, ketika dolar AS lebih kuat dan imbal hasil obligasi pemerintah yang meningkat mengancam akan mendorongnya lebih rendah lagi.

Sementara itu, keputusan Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA+ dan rencana Departemen Keuangan untuk menerbitkan utang USD1 triliun selama kuartal ketiga memicu kecemasan yang mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi.

Menurut data FactSet, imbal hasil AS naik lagi dan mendorong suku bunga 10 dan 30 tahun lebih jauh ke level tertinggi sejak November 2022. Imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun naik 11 basis poin menjadi 4,185% dari 4,077% pada Rabu (2/8/2023). Sedangkan imbal hasil 30-tahun naik 15 basis poin menjadi 4,308%.

“Penurunan peringkat Fitch telah menghidupkan kembali reli dolar. Sebagai langkah pertama, investor menyingkirkan aset-aset terlemah dalam portofolio mereka dengan membeli obligasi pemerintah dan dolar yang lebih likuid,” kata Analis Pasar FxPro, Alex Kuptsikevich, dikutip dari Antara, Jumat (4/8/2023).

Pada 2011, penurunan peringkat S&P AS memicu reli multi-tahun dalam dolar karena negara-negara lain bernasib lebih buruk, belum lagi obligasi korporasi yang lebih berisiko, hal serupa dapat terjadi kali ini.

Baca Juga  Tanggapi Sekjen PDIP, Jubir Anies: Telat Dikit Gak Apa-Apa, Kan Bukan Perang

Namun, jalan panjang harus dimulai dengan langkah pertama, karena greenback telah menurun sejak November. Jadi untuk mengonfirmasi pembalikan, ia harus naik di atas puncak lokal sebelumnya di 104,2.

Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung


Follow Berita Okezone di Google News


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, menyentuh level tertinggi dalam hampir sebulan di atas 102,80 di sesi Eropa sebelum mundur ke area 102,50, dan turun 0,04 persen menjadi 102,5432 di akhir perdagangan.

Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS yang lebih kuat cenderung membebani emas, karena imbal hasil yang lebih tinggi memungkinkan investor memperoleh pengembalian yang lebih tinggi di tempat lain, dan dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli dalam mata uang lain.

Sedangkan menurut para ekonom yang disurvei Wall Street Journal, para pedagang sekarang menunggu laporan pekerjaan pemerintah untuk Juli pada Jumat waktu setempat, yang diharapkan menunjukkan ekonomi AS menambahkan 200.000 pekerjaan bulan lalu, turun dari 209.000 pada Juni.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *