JAKARTA – Rusia menolak akses kapal-kapal pengirim gandum melintasi Laut Hitam. Kremlin menargetkan adanya jalur-jalur ekspor alternatif utama milik Ukraina di sekitar Sungai Danube.
Keputusan ini pun memberikan sejumlah dampak. Sejak Agustus 2022, hampir 33 juta ton gandum dan bahan pangan lain telah diekspor melalui kesepakatan gandum Laut Hitam.
Namun karena Pelabuhan Laut Hitam Ukraina diblokir oleh Rusia, sejumlah analis memperkirakan Ukraina hanya bisa mengandalkan pelabuhan-pelabuhan mereka yang terletak di sekitar Sungai Danube untuk mengirim gandum ke negara tetangga Romania.
Dari sana, gandum itu kemudian dikirim ke negara-negara yang lebih jauh. Namun hal ini bisa terjadi dengan catatan Pelabuhan Romania tetap beroperasi.
Setelah menargetkan pusat-pusat ekspor yang terletak di Laut Hitam, Rusia kini telah menggerakkan rudal dan dron ke arah Pelabuhan-Pelabuhan di Danube.
Salah satu serangan Rusia yang baru terjadi menimpa Pelabuhan Reni. Rudal-rudal dilaporkan berjatuhan sekitar 200 meter dari perbatasan Romania, yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Di Laut Hitam, kerusakan dahsyat menimpa infrastruktur Pelabuhan Chornomorsk. Paling tidak dua tanki penyimpanan dihantam pada Rabu malam.
Pemerintah Ukraina mencatat 60.000 ton produk pertanian hancur di lokasi tersebut.
“Dengan berakhirnya kesepakatan gandum, ekspor gandum Ukraina akan jatuh sesuai kapasitas maksimum ekspor lewat sungai, truk, dan kereta hingga menjadi 2,5 juta ton per bulan,” kata Ahli Kebijakan Agrikultur Sekolah Ekonomi Kyiv, Mariia Bogonos, dilansir dari BBC Indonesia, Jumat (4/8/2023).
Mayoritas dari pengiriman gandum Ukraina akan disalurkan lewat Sungai Danube.
“Sebelum perang terjadi, Odesa merupakan eksportir gandum terbesar. Namun dalam beberapa bulan terakhir, akibat aktivitas yang melambat di Odesa, (sungai) Danube telah menjadi rute utama,” kata Seorang Ahli Pasar Agrikultur Laut Hitam,Andrey Sizov.
Meskipun serangan-serangan yang terjadi telah menutup sementara pelabuhan di Reni, semua pelabuhan di sungai Danube terlihat sudah segera kembali beroperasi secara normal.
Kumpulan serangan itu gagal menimbulkan dampak berarti terhadap perdagangan di sepanjang rute sungai, menurut Lloyd’s List.
Disrupsi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang akan berdampak terhadap negara-negara Eropa lainnya dan dunia. Sebab, harga gandum global akan meningkat jika ekspor terhambat.
Bahkan, harga gandum sudah meningkat lebih dari 10% sejak kesepakatan yang mengizinkan pengiriman gandum dengan aman melalui pelabuhan Laut Hitam ditangguhkan.
Puluhan kapal-kapal komersil saat ini berlayar di sungai Danube dan menunggu di tepi perairan, menurut data pelacakan kapal dari Lloyd’s List.
Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source