Kisah Pengusaha Berlian Hj Noerijah Dukung Kemerdekaan Indonesia : Okezone Economy

Berita75 Dilihat

JAKARTA – Hajjah Noerijah adalah seorang saudagar wanita asal Kotagede, Yogyakarta. Walau sudah mulai terlupakan, jasanya selalu membekas bagi bangsa Indonesia pasca Kemerdekaan.

Keluarga Noerijah memiliki sebutan ‘Saudagar Kalang’ yang identik atas harta kekayaannya. Pada suatu transkrip sejarah yang ditulis oleh Claude Guillot, Prawirosoewarno ayah dari Noerijah membangun kompleks perumahan khusus di Tegalgendu untuk keluarga dan kerabatnya dengan kaca hias, mosaik dan tegel megah yang bergaya Eropa.

Di masa itu, sumber kekayaan para Saudagar Kalang Tegalgendu berasal dari belasan rumah gadai dan hasil penjualan produksi emas rumahan mereka. Diperkirakan penghasilan bersih masing-masing rumah gadai itu mencapai 3.000 gulden per bulannya.

Lalu bermodalkan ilmu yang diajarkan neneknya, Fatimah. Noerijah memulai bisnis berlian di kalangan keluarga keraton Jawa Tengah. Keputusan ini dibuat setelah ada penawaran dari Javanesche Bank tentang jalinan dagang berlian dari Antwerpen, Belgia—beberapa sumber mengatakan dari Belanda.

Beberapa tahun berselang, bisnis berlian Noerijah semakin berkembang pasca Perang Dunia I. Dia bersama keluarganya mulai merambah segmen pasar orang kaya luar keraton dan toko-toko emas besar di Kotagede.

Seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Hubertus van Mook, yang kala itu sedang ditugaskan menjadi penasihat urusan pertanahan di Yogyakarta turut mengagumi besarnya skala dagang Saudagar Kalang di Tegalgendu.

“Kotagede barangkali menjadi pusat perdagangan berlian terbesar di Hindia Belanda,” aku van Mook, pada kesempatannya ketika bertamu ke rumah Kalang milik keluarga Noerijah, 1926.

Baca Juga: 7 Keunggulan Mobil Innova Reborn, Wajib Tahu Sebelum Beli!


Follow Berita Okezone di Google News


Noerijah sempat ditimpa musibah ketika Jepang mulai menginvasi Indonesia. Dia beserta keluarga besarnya yang mengungsi jauh dari tempat tinggal mulai terpecah.

Baca Juga  Kekhawatiran Novel Bakmumin Terbukti Nyata, Coldplay Penuhi Kaohsiung dengan Lambang Cinta & Pelangi

Kondisi itu diperparah dengan penjarahan yang terjadi pada kompleks perumahan keluarganya di Tegalgendu.

Usai konflik mereda, pasokan berlian yang disimpan dan dititipkan ke pihak asing ternyata tidak kunjung kembali. Saudagar Kalang yang sedari dulu sudah akrab dengan kekeratonan Jawa Tengah akhirnya terus melanjutkan loyalitasnya dengan selalu mendukung kesultanan Yogyakarta di bawah pimpinan langsung Noerijah.

Terbukti ketika pemerintahan Republik Indonesia sempat dipindahkan ke Yogyakarta saat Belanda kembali melakukan agresi militer pada 1948, Noerijah bersama Sultan Hamengkubuwono IX bersedia memberikan perlindungan dan bantuan dana. Tercatat Noerijah menyumbang hartanya ke kas negara sebesar 6.000 gulden (mata uang Belanda sebelum berganti ke euro yang berupa kepingan emas).

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *