Tak Hanya Nikel, Kini Jokowi Bidik Hilirisasi Rumput Laut : Okezone Economy

Berita75 Dilihat

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan mengenai rencana hilirisasi sumber daya alam Indonesia, kali ini untuk sumber daya rumput laut. Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan bersama para pemimpin redaksi media di Jakarta siang ini.

“Indonesia secara kondisi ekonomi lebih positif. Soal hilirisasi ini beliau bicara banyak. Hampir 50% waktu pembicaraan membahas soal hilirisasi,” ujar Direktur Pemberitaan MNC Group, Prabu Revolusi dalam Podcast Konspirasi Prabu di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

 BACA JUGA:

Dia mengatakan Jokowi sangat percaya diri, bahwa efek hilirisasi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi RI.

Nilai tambah berkat hilirisasi bisa menembus 1000%, misalnya Rp7 triliun ekspor bahkan bisa menembus jadi Rp15 triliun.

“Hilirisasi nikel menjadi salah satunya, hilirisasi tembaga, dan dalam waktu dekat adalah hilirisasi rumput laut. Ini sudah ada proyek mockup atau pilot project di Bali. Hasilnya bagus, mau direplikasi ke daerah pesisir, semoga bisa positif, ada multiplier effect buat masyarakat pesisir,” sambung Prabu mengutip Jokowi.

 BACA JUGA:

Jokowi menyebut, jika sampai hilirisasi industri rumput laut berkembang dalam negeri, nilai ekspornya menjadi lebih tinggi.

Akan banyak sekali kebutuhan rumput laut dalam negeri seperti farmasi yang disuplai dari dalam dengan harga yang otomatis lebih murah.

Baca Juga: Bertabur Hiburan dan Edukasi Keuangan, Pesta Rakyat Simpedes 2023 Siap Menyapa Warga Bandung


Follow Berita Okezone di Google News


“Ini jadi multiplier effect. Rencananya hilirisasi dalam waktu dekat,” tambahnya.

Hanya saja, Jokowi mengatakan bahwa memang hilirisasi di RI memang bukanlah hal yang mudah. Dia mencontohkan hilirisasi nikel yang mendapatkan perlawanan dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga  Depok Krisis Air, Wali Kota Keluarkan Surat Edaran Ajakan Salat Istisqa agar Turun Hujan

“Mereka sudah mengajukan banding dan Indonesia kalah. Mereka minta ekspor nikel dibuka, tak boleh ditutup. Tapi Pak Presiden bilang butuh keberanian untuk melakukan hilirisasi, karena tekanannya besar dari dunia,” ucap Prabu.

Negara-negara ini terbiasa dilayani bahan mentah Indonesia. Ketika aksesnya mendadak ditutup dan harganya meningkat, tentu mereka merespon dengan amarah karena mereka kewalahan memperolah SDA.

Jokowi menegaskan bahwa hilirisasi ini adalah hal yang wajib ditempuh, supaya RI bisa menjadi negara maju khususnya dalam 10 tahun ke depan.

“Kalau tidak, kita terjebak middle income terus. Perlu breakthrough dan keberanian, ketika ada hilirisasi nikel, tembaga, rumput laut, yang protes akan lebih banyak,” pungkas Prabu, mengutip pesan Jokowi.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *