Wall Street Melemah Usai Risalah The Fed : Okezone Economy

Berita74 Dilihat

JAKARTA – Bursa saham AS, Wall Street menurun pada penutupan perdagangan Rabu. Hal ini setelah risalah Federal Reserve AS menunjukkan bahwa pejabat bank sentral terbagi soal kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 180,65 poin atau 0,52% menjadi 34.765,74 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 33,53 poin atau 0,76% menjadi 4.404,33 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 156,42 poin atau 1,15% menjadi ditutup di 13.474,63 poin.

Indeks S&P 500 telah turun 1,9% selama dua sesi terakhir, penurunan dua hari terdalam sejak April.

Risalah pertemuan kebijakan moneter Fed pada Juli menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan terus memprioritaskan pertempuran melawan inflasi, menambah ketidakpastian di kalangan investor tentang prospek suku bunga.

“Saya setuju dengan para gubernur bahwa kami tidak yakin bahwa inflasi benar-benar tidak mengkhawatirkan,” kata Presiden Chase Investment Counsel Charlottesville, Virginia, Peter Tuz, dikutip dari Antara, Kamis (17/8/2023).

“Saya pikir pasar akan gelisah mengenai apa yang akan dilakukan Fed sepanjang September dan hingga Oktober,” sambungnya.

Saham bank memperpanjang kerugian, dengan indeks bank S&P 500 turun 1,0% dan Bank of America memimpin kerugian di antara bank-bank besar yang berakhir 2,2% lebih rendah.

Baca Juga: 7 Keunggulan Mobil Innova Reborn, Wajib Tahu Sebelum Beli!


Follow Berita Okezone di Google News


Nvidia juga membalikkan kenaikan awal menjadi berakhir 1,0% lebih rendah setelah naik dalam dua sesi terakhir, karena dua broker lagi menaikkan target harga mereka pada sahamnya menjelang hasil kuartalan perancang cip itu minggu depan.

“Investor mulai lebih memperhatikan gambaran ekonomi di sini,” kata Wakil Presiden Strategi Investasi Glenmede, Mike Reynolds.

Baca Juga  Besok Basuki Undang Erick Thohir hingga Menpora Bahas Stadion Piala Dunia U-17 : Okezone Economy

Pasar saham tertekan melalui masa sulit pada Agustus, dengan S&P 500 merana di dekat posisi terendah satu bulan karena data menggarisbawahi inflasi yang kokoh dan ekonomi yang kuat memicu kekhawatiran suku bunga tetap tinggi lebih lama.

Sementara sebagian besar investor memperkirakan pengetatan moneter Fed akan segera berakhir, kekhawatiran masih ada bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *