Reuni Van Halen yang direncanakan sekarang dibatalkan setelah penyanyi utama David Lee Roth menolak untuk membayar upeti Eddie Van Halen di atas panggung, menurut saudara mendiang gitaris itu, Alex.
Drummer Van Halen berusia 71 tahun itu menceritakan Batu Bergulir bahwa reuni tersebut dilakukan hingga latihan sebelum dia membicarakan masalah tersebut dengan Roth, 70, yang mengarah ke pertengkaran yang menggagalkan potensi tur.
Eddie meninggal pada tahun 2020 karena komplikasi kanker tenggorokan. Dia meninggalkan seorang putra Wolfgang Van Halen33, yang berbagi dengan mantan istrinya Valerie Bertinelli.
“Hal yang mematahkan punggung unta, dan saya bisa jujur tentang hal ini sekarang, adalah saya berkata, 'Dave, pada titik tertentu, kita harus sangat terbuka – bukan membungkuk – tapi pengakuan terhadap Ed di pertunjukan, '” kata Alex. “Jika Anda melihat bagaimana Queen melakukannya, mereka memperlihatkan rekaman lama. Dan saat aku bilang kita harus mengakui Ed, Dave f—in' menyalakan sumbu. … Kecaman yang keluar sungguh luar biasa.”
“Hanya saja, ya Tuhan. Sepertinya saya tidak mengenalnya lagi,” lanjut Alex. “Saya sangat menghormati etos kerjanya dan sebagainya. Tapi, Dave, kamu harus bekerja sebagai komunitas, ibu—er. Bukan kamu sendiri lagi.”
Pada saat pertengkaran tersebut, kesehatan Alex telah membahayakan tur tersebut. Drummer Van Halen itu mulai merasakan mati rasa, terutama di kakinya, akibat neuropati perifer. Dia merasa mungkin saja ini adalah “pertanda dari atas” jika kita tidak terus maju.
Roth menolak berkomentar Batu Bergulirnamun Alex menegaskan keduanya masih berhubungan. Di masa lalu, kata Alex, pasangan ini memiliki hubungan yang lebih baik dibandingkan duo lain di band. Ketika Eddie meninggal, Roth adalah panggilan pertama Alex.
Alex menambahkan, dirinya bahkan berkonsultasi dengan Queen's Brian Meimemilih otak tentang bagaimana band ini terus bermain sambil menghormati mendiang penyanyi mereka, Freddie Merkurius.
Pada akhirnya, Alex merasa damai dengan gagalnya tur reuni.
“Terlalu buruk di satu sisi, tapi di sisi lain baik-baik saja,” katanya. “Karena sekarang kalau dipikir-pikir, memutar lagu-lagu lama sebenarnya tidak memberi penghormatan kepada siapa pun. Itu seperti jukebox, menurutku. … Untuk mencari pengganti Ed? Itu tidak sama.”
Empat tahun setelah kematian kakaknya, Alex mengaku masih bisa merasakan semangat Eddie bersamanya.
“Ed sudah ada beberapa kali,” katanya. “Dia ada di sana pagi ini.”
Namun, lebih dari segalanya, dia merindukan kehadiran fisik saudaranya.
“Aku hanya merindukannya,” tambahnya. “Saya rindu argumennya. Saya menjalaninya setiap hari. Dan aku tidak bisa membawanya kembali. Saya tidak bisa memperbaikinya.”