Washington:
Donald Trump mengatakan “hanya orang bodoh yang menempatkan orang tua” di Mahkamah Agung – ironisnya ia membiarkan dirinya sendiri berusia 78 tahun mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi di pemerintahan AS.
Joe Biden tidak selalu menerima reaksi keras terkait usia, tetapi juga Trump, yang akan berusia 82 tahun pada saat ia menyelesaikan masa jabatannya, jika terpilih.
Dia juga, saat ini, merupakan calon presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat dan berulang kali menjadi sasaran Partai Demokrat yang meragukan kemampuannya untuk menjabat.
“Sungguh luar biasa, karena saya mendapat tiga dalam empat tahun,” kata Trump tentang penunjukannya ke Mahkamah Agung AS saat wawancara dengan Bloomberg. “Kebanyakan orang tidak mendapat apa-apa. Karena, Anda tahu, Anda memasukkan mereka ke dalam daftar, mereka masih muda. Anda cenderung memasukkan mereka ke dalam daftar yang masih muda.” Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Hanya orang bodoh yang memasukkan yang lama. Anda tahu, Anda tidak memasukkan yang lama, karena mereka berada di sana selama dua atau tiga tahun, bukan?”
Penunjukan Trump di Mahkamah Agung, termasuk Neil Gorsuch, Brett Kavanaugh, dan Amy Coney Barrett, cenderung lebih muda dari biasanya, dengan usia rata-rata 50 tahun, dibandingkan dengan rata-rata historis 60 tahun.
Tiga orang yang ditunjuk oleh Presiden Trump di Mahkamah Agung telah memberikan kontribusi signifikan terhadap mayoritas konservatif di Mahkamah Agung, yang menyebabkan perubahan penting dalam preseden federal. Salah satu dampak paling signifikan dari perubahan ini adalah dibatalkannya Roe vs Wade, sebuah keputusan penting yang sebelumnya melindungi hak atas layanan aborsi.
Ketika pewawancara meminta perhatian pada usianya yang 78 tahun, Trump menepis pertanyaan itu dan terus berbicara tentang orang-orang yang ditunjuk oleh Mahkamah Agung, “Jadi, saya mendapat tiga,” jawabnya. “Banyak presiden yang tidak mendapatkan apa pun, saya mendapat tiga. Dan, eh, menurut saya itu juga merupakan tiga pilihan bagus.”
Ada banyak pertanyaan yang muncul mengenai kesehatan mental Trump di kantor karena ia sering mengoceh dalam rapat umum, mengabaikan atau melewatkan pertanyaan, dan baru-baru ini, menghabiskan waktu di balai kota alih-alih menjawab pertanyaan.
Ben Michaelis, seorang psikolog klinis, mengatakan kepada The Independent bahwa Trump “benar-benar tidak berada dalam kondisi kognitif yang kuat.”
“Ada istilah ketika Anda berbicara tentang penderita demensia yang disebut sundowning. Hal ini akan semakin sulit bagi mereka seiring berjalannya waktu,” katanya. “Sangat sulit bagi mereka untuk mempertahankan fokus pada suatu topik. untuk mempertahankan tingkat fokus selama jangka waktu tersebut, di penghujung hari… Anda tidak akan berpikir dua kali jika itu adalah kakek Anda.
