Jumlah korban tewas dalam insiden runtuhnya gedung di Bengaluru meningkat menjadi lima pada Rabu pagi, ketika upaya sedang dilakukan untuk membersihkan puing-puing dan menyelamatkan orang-orang yang terjebak. Lima orang terluka dan tiga belas orang berhasil diselamatkan sejauh ini, kata para pejabat.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa sore di kawasan Horamavu Agara di bagian timur Bengaluru.
Menurut petugas, ada sekitar 20 orang di dalam gedung saat terjadi keruntuhan.
Operasi penyelamatan dilanjutkan pagi ini di tengah hujan lebat yang terus berlanjut di kota tersebut. Pasukan anjing juga bergabung dalam operasi penyelamatan, lapor kantor berita ANI.
Salah satu orang yang terjebak, Ayaaz, berhasil diselamatkan hidup-hidup setelah terjebak selama hampir 16 jam.
Wakil Ketua Menteri Karnataka DK Shivakumar mengunjungi lokasi tragedi pada Selasa malam, menyatakan bahwa 21 orang terjebak di bawah puing-puing. Bangunan runtuh yang sedang dibangun itu dibangun secara ilegal di atas tanah 60/40, katanya, sambil memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pelakunya.
“Pencarian yang lain terus berlanjut. Pertama kami akan menyelesaikan pekerjaan penyelamatan dan kemudian memberikan solusi yang sesuai. NDRF, tim penyelamat SDRF, pemadam kebakaran, dan polisi telah melakukannya dengan baik. Saya telah memerintahkan tindakan terhadap pemilik bangunan yang dibangun secara ilegal tanpa izin. di Bengaluru. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita. Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari, maka wajib mendapatkan izin bangunan dan akan dikerahkan tim untuk memantau bangunan yang sedang dibangun,” tulisnya dalam sebuah pernyataan. posting di X.
Saat kami sedang istirahat makan siang sekitar pukul 13.00, kami mendengar suara keras dan gedung mulai bergetar. Seorang pria yang bekerja di dalam gedung tewas di tempat,” saksi mata lainnya, Mehfoos, ungkapnya saat berbicara dengan ANI.