Penghitungan suara untuk pemilu AS telah dimulai dan, menurut perkiraan awal, Donald Trump unggul di negara bagian Indiana, Kentucky, dan Florida. Kedua negara bagian biasanya memberikan suara mendukung kandidat Partai Republik.
Di Indiana, yang memiliki 11 suara electoral college, 6% suara telah dihitung dan, dari jumlah tersebut, calon dari Partai Republik Donald Trump memperoleh 63,1% suara sementara calon dari Partai Demokrat Kamala Harris memperoleh 35,8%. Pada tahun 2020, Trump memperoleh 57% suara sementara kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden memperoleh 41%.
Kentucky memiliki delapan suara electoral college dan dari 3% surat suara yang dihitung pada pukul 5.23 pagi (IST), mantan presiden Trump telah mengumpulkan 66,8% sementara Wakil Presiden Harris menerima 32,1%. Negara bagian tersebut telah memilih Trump pada tahun 2020, dengan 62,1% suara diberikan kepadanya dan 36,2% disurvei oleh Biden.
Pemungutan suara akan ditutup di tujuh negara bagian Pennsylvania, Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina dan Wisconsin, yang secara efektif akan menentukan siapa yang akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47. Pertarungan antara Trump dan Harris telah berlangsung sengit dan kedua belah pihak tampaknya berada dalam situasi yang sengit bahkan pada hari Selasa, yang merupakan hari pemungutan suara.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa keadaan demokrasi dan perekonomian, serta aborsi, merupakan isu paling penting bagi pemilih Amerika menjelang pemilu. Jajak pendapat yang dilakukan oleh CBS News mengungkapkan bahwa hampir enam dari 10 orang menempatkan demokrasi sebagai isu nomor satu, diikuti oleh aborsi, yang dipilih oleh lima persen pemilih sebagai isu penting. Perekonomian dipilih sebagai isu prioritas oleh satu dari sepuluh negara.