Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan Hizbullah bahwa dugaan upaya mereka untuk membunuh dia dan istrinya adalah sebuah “kesalahan besar” dan siapa pun yang mencoba menyakiti warga Israel akan membayar “harga yang mahal”.
Peringatan Netanyahu dipandang sebagai respons terhadap peluncuran pesawat tak berawak ke kediamannya di kota Kaisarea, Israel.
Dalam sebuah postingan di X pada hari Sabtu, Netanyahu menyebut Hizbullah sebagai “proksi Iran” dan mengatakan upaya pembunuhan tersebut tidak akan menghalangi dia atau Israel untuk melanjutkan perang melawan musuh-musuh negara tersebut.
“Upaya yang dilakukan oleh proksi Iran, Hizbullah, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah sebuah kesalahan besar. Hal ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel untuk melanjutkan perang yang adil melawan musuh-musuh kami demi mengamankan masa depan kami,” tulis Netanyahu.
Upaya yang dilakukan oleh proksi Iran, Hizbullah, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah sebuah kesalahan besar.
Hal ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel untuk melanjutkan perang yang adil melawan musuh demi mengamankan masa depan kita.
Saya katakan kepada Iran dan proksinya di poros kejahatannya:…
— Benyamin Netanyahu (@netanyahu) 19 Oktober 2024
Mengeluarkan peringatan kepada Iran dan 'Poros Perlawanan', yang mencakup Hizbullah, Hamas dan Houthi Yaman, perdana menteri mengatakan Israel bertekad untuk mencapai tujuan perangnya dan “mengubah realitas keamanan di wilayah kami selama beberapa generasi”.
“Saya katakan kepada Iran dan proksinya di poros kejahatannya: Siapa pun yang mencoba menyakiti warga Israel akan menanggung akibatnya; Kami akan terus membasmi para teroris dan mereka yang mengirim mereka; Kami akan membawa pulang sandera kami dari Gaza; Dan kami akan mengembalikan warga kami yang tinggal di perbatasan Utara dengan aman ke rumah mereka. Israel bertekad untuk mencapai semua tujuan perang kami dan mengubah realitas keamanan di wilayah kami untuk generasi mendatang,” ujarnya memperingatkan.
Sebuah drone diluncurkan di kediaman Netanyahu pada hari Sabtu, sehari setelah Hamas mengkonfirmasi bahwa pemimpinnya Yahya Sinwar terbunuh dalam serangan Israel di Gaza.
“Sebuah UAV (kendaraan udara tak berawak) diluncurkan menuju kediaman perdana menteri di Kaisarea. Perdana menteri dan istrinya tidak berada di lokasi, dan tidak ada korban luka dalam insiden tersebut,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan tiga drone telah ditembakkan dari Lebanon pada hari Sabtu dan dua telah dicegat.
Sejauh ini, baik Hizbullah maupun kelompok militan lainnya belum mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak tersebut.
Sinwar diduga adalah arsitek serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan lebih dari 250 orang disandera. Sinwar, yang terbunuh pada hari Rabu, mengambil alih jabatan pemimpin Hamas setelah pendahulunya Ismail Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran.
